Rabu, 23 Februari 2011

6 larangan dalam tidur. Menurut penelitian, manusia akan dapat bertahan tanpa makan selama 2 minggu. Tetapi untuk tidak beristirahat, manusia hanya bisa bertahan 1 minggu saja. Nah waktu yang sangat baik untuk beristirahat adalah tidur, karena ketika tidur organ manusia benar-benar dapat beristirahat secara optimal. Apabila kekurangan tidur maka akan berakibat pada rusaknya organ dan otak manusia.


Tetapi untuk tidur saja anda juga harus memperhatikan kualitas tidur anda, agar tubuh dapat istirahat sepenuhnya. Untuk itu, agar tidur anda berkualitas anda juga harus mamperhatikan 6 larangan dalam tidur:

1. JANGAN TIDUR MENGENAKAN JAM TANGAN
Jam tangan yang anda pakai bisa menimbulkan radioaktif, walaupun hanya sedikit, tapi kalau terlalu lama memakainya di saat organ anda sedang beristirahat, bisa berbahaya.

2. JANGAN TIDUR MEMAKAI BH
Ini khusus bagi para perempuan. Para ilmuwan di Amerika mensinyalir bahwa pemakain BH diatas 12 jam, dpt mengakibatkan Kanker Payudara. Jadi ketika anda tidur, sebaiknya tidak memakai BH.


3. JANGAN TIDUR MEMBAWA TELP ANDA KE RANJANG
Pernah ada himbauan bahwa sebaiknya kita jangan meletakkan handphone di saku / kantong celana karena akan berakibat kurang baik pada senjata kita. Gelombang Medan magnet yang ditimbulkan oleh alat electronik ini, dapat merusak system syaraf kita, termasuk ketika kita sedang tidur.

4. JANGAN TIDUR MASIH MENGENAKAN MAKE-UP
Bernafas bukan hanya dilakukan secara global oleh hidung kita saja, tetapi juga kulit. Apabila anda tidur dengan make up yang masih menempel, maka kulit yang diselimuti oleh make up juga tidak akan bisa bernafas.


5. JANGAN TIDUR DENGAN ISTRI ORANG
Jangan melakukan hal ini kalau anda masih ingin melihat hari esok yang cerah.

6. JANGAN COBA-COBA JADI POLISI TIDUR, APALAGI DI JALAN TOL
Untuk yang nomor 6 tinggal dipahami saja sendiri, ok!

Trik Membuat Anak Menjadi Cerdas

  1. Cara membuat Balita menjadi pintar/cerdas. Hmm sepertinya ini sebuah topik yang sangat menarik bagi para orang tua, entah apakah anda seorang ayah atau ibu. Karena anak merupakan salah satu aset masa depan yang tak tergantikan. Mereka adalah harapan kita untuk masa depan yang lebih baik. Jadi, sangat penting sekali untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan mereka di masa depan. Diantaranya adalah bagaimana cara kita mendidik mereka agar perkembangan otaknya optimal dan maksimal.
  2. Dan seperti yang umum diketahui oleh kita, bahwa masa balita adalah masa di mana seorang anak perkembangan otaknya sangat cepat. Mereka mempunyai kemampuan luar biasa untuk menangkap kepandaian dan informasi baru dibanding yang anak yang lebih tua.
  3. Berikut ini tips cara membuat anak menjadi pintar dan cerdas. Diharapkan mampu melatih dan mendorong balita anda agar memiliki otak yang cerdas atau bahkan jenius.
  4. 1. Mengajak bicara. Ceritakan tentang apa saja padanya. Yang jelas, anak jadi tahu, dia merupakan pusat perhatian Anda. Hal ini akan mendukungnya di dalam perkembangan pengetahuan bahasa dan pemikirannya.
    2. Pilih buku anak-anak dengan huruf yang besar dan gambar yang jelas. Hal ini akan menolong anak mengerti apa yang mereka lihat dan juga pelan-pelan belajar membaca kata.
    3. Beli kaset/VCD/DVD berbahasa asing. Akan lebih mudah untuk anak balita menangkap bahasa asing daripada di kemudian hari.
    4. Beli software komputer untuk anak balita. Banyak software yang melatih kemahiran menggunakan keyboard karena sebelum berusia 2,5 tahun anak cenderung sulit menggunakan mouse.
    5. Beli huruf abjad yang terbuat dari plastik dan simpan di kamar mandi. Setiap kali mandi, perkenalkan huruf baru dan lakukan berulang-ulang hingga anak hafal. Dengan cara itu, pelan-pelan anak akan mulai belajar adanya hubungan antara berbicara dan menulis di dalam bahasa.
    6. Selalu lakukan pengulangan. Banyak orang tua merasa frustrasi jika anaknya berulang-ulang membaca satu halaman di buku yang sama atau menonton film/VCD yang itu-itu saja. Jangan sebal dan panik! Ini merupakan suatu bagian penting di mana anak mengenal proses informasi.
    7. Beli huruf-huruf dan angka-angka yang terbuat dari magnit. Hal ini memungkinkan anak bermain sambil belajar di depan lemari es. Kenalkan kata-kata yang baru setiap minggu.
    8. Bacakan suatu cerita setiap hari. Baca dengan intonasi dan ekspresi seperti kita sedang bermain drama.
    9. Ingat, pendidikan jasmani berhubungan langsung dengan pendidikan akademis. Penelitian menunjukkan, perkembangan otak juga berhubungan erat dengan pendidikan jasmani, seperti merangkak sebelum usia 1 tahun. Jika Anda dan si balita sering melakukan aneka kegiatan olahraga bersama, hal ini dapat membantu menambah perkembangan fisik serta otak anak. Entah itu berlari-lari, naik kuda, berenang, dan lainnya.
    10. Beli satu set pelajaran dan pendidikan untuk anak balita. Termasuk di dalamnya buku-buku, video, kaset, dan bagaimana caranya mengajarkannya. Baca dan belajarlah berdua anak. Membeli ensiklopedia bergambar khusus untuk anak pun, tak ada salahnya.

Cara Membuat Anak Senang Belajar

Cara Membuat Anak Senang Belajar Anak tidak mau belajar atau malas untuk membaca buku pelajaran, sering jadi keluhan orang tua. Anak lebih suka melihat tayangan televisi, seperti sinetron, film atau bermain dengan teman-teman sebayanya.


Jika anak tidak mau belajar, mereka menganggap bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang kurang menyenangkan dibandingkan dengan bermain atau nonton. Untuk mengatasi anak yang malas belajar adalah dengan membuat anak menganggap belajar adalah kegiatan yang menarik, menyenangkan atau membuat mereka sadar bahwa belajar adalah suatu kebutuhan.

Selengkapnya, berikut ini adalah tips untuk mengatasi anak malas belajar:
Tanamkan kesadaran kepada anak bahwa belajar adalah suatu kewajiban dan tanggung jawab sebagai seorang pelajar yang hasilnya akan diraih dimasa mendatang.
Berikan contoh kepada sang anak. Orang tua dapat turut membaca buku-buku yang bermanfaat saat anak sedang belajar.
Orang tua sebaiknya juga menanamkan budaya membaca di lingkungan keluarga.
Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Buat ruang belajar yang menarik, rapi dan tidak membuat anak malas di dalam ruang belajar.
Berikan motivasi kepada anak untuk belajar dengan cara yang baik, adakan pendekatan sambil menyelami hati anak dengan menjadikan anak sebagai sahabat. Jangan menyuruh anak belajar dengan memaksakan anak, apalagi dengan cara yang kasar.
Berikan insentif kepada anak, baik berupa hadiah kesukaan mereka atau sekedar pujian jika nilai anak bagus. Hal ini akan membantu memotivasi anak.
Sebaiknya orang tua lebih terbuka dengan anak dengan menanyakan permasalahan yang dia hadapi, kenapa malas belajar, apa yang dapat membuat ia semangat untuk belajar dan sebagainya. Bantu anak untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pilih waktu yang paling tepat untuk anak belajar. Hendaknya orang tua juga turut membantu anak dengan tidak menonton televisi, atau tidak mendengarkan musik keras-keras.
Jadikan waktu belajar ini menjadi kebiasaan rutin sehari-hari, dan sebaiknya orang tua juga menemani dan membantu jika anak mengalami kesulitan saat belajar.
Selain waktu belajar yang rutin, sediakan juga waktu yang cukup untuk bermain, menonton dan berinteraksi dengan teman-temannya.

Selasa, 22 Februari 2011

Rayakan Cinta

  1. Hari Valentine merupakan tradisi untuk merayakan cinta Anda satu sama lain. Bagi kami, apapun alasan untuk merayakan hari kasih sayang (dengan cara yang murni) merupakan sebuah ide yang bagus! Dunia yang kita hidupi saat ini merupakan dunia yang sibuk sehingga seringkali kita tidak memberikan fokus yang cukup kepada cinta kita satu sama lain – mengesampingkan kehidupan berumah tangga dan lupa untuk tertawa bersama dan melakukan hal romantis satu sama lain (seperti yang biasa kita lakukan sebelum menikah).
  2. Saya pernah mendengar seseorang berkata, “Pernikahan telah merampok banyak pasangan dari keromantisan mereka.” Tragisnya, hal itu memang benar! Tapi tidak seharusnya seperti itu. Setiap hari adalah awal yang baru. Kami menantang Anda HARI INI untuk mencari dan menemukan cara untuk membuat pasangan Anda tersenyum dan merasa lebih baik karena dicintai Anda (dan yang paling penting, jangan hentikan sikap romantis satu sama lain).
  3. Dan ingat, setiap kali Anda memberikan hadiah, “Hadiah sejati adalah ketika kita memberikan kepada pasangan kita apa yang penting baginya, tanpa mempertimbangkan apakah kita dapat memahaminya, menyukainya atau tidak” (Michele Weiner Davis).
  4. Ada sebuah doa yang ingin kami persembahkan bagi Anda. Sebuah doa yang terfokus pada ayat Alkitab di 1 Korintus 13:4-7:
  5. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
  6. Ya Tuhan:
  7. Karena kasih itu sabar: Bantu saya untuk menjadi lambat menghakimi, tapi cepat untuk mendengar, ragu-ragu untuk mengkritik, tapi berani untuk memberikan dorongan, mengingat kesabaran tanpa ujung yang Engkau berikan kepada saya.
  8. Karena kasih itu murah hati: Tolong agar perkataan yang keluar dari mulut saya adalah perkataan yang lembut dan tindakan saya merupakan tindakan yang penuh dengan pertimbangan. Ingatkan saya untuk tersenyum dan berkata “Tolong” dan “Terima kasih” karena hal-hal kecil yang sebenarnya sangat berarti.
  9. Karena kasih tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong: Tolong saya untuk memiliki kerendahan hati dan selalu melihat kebaikan di dalam diri orang lain. Ingatkan saya untuk merayakan dan menghargai semua yang saya miliki sebagaimana saya adanya, serta melakukan hal yang sama pada orang-orang yang ada di sekitar saya.
  10. Karena kasih tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri: Bantu saya untuk mengucapkan kata-kata yang dapat diterima dengan manis baik oleh telinga maupun hati. Saat saya tergoda untuk hidup di dunia kecilku sendiri, ingatkan saya bahwa ada dunia besar di luar sana yang penuh dengan kebutuhan dan kepahitan hidup.
  11. Karena kasih tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain: Tolong saya untuk mengampuni orang lain sebagaimana Engkau telah mengampuni saya. Ketika saya ingin menggenggam dendam, bantu saya melepaskannya dengan lembut sehingga saya dapat menjangkau orang lain dengan tangan yang penuh cinta.
  12. Karena kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran: Tolong saya untuk membela apa yang baik dan benar. Agar saya membela yang tidak berdaya dan menolong yang tidak memiliki pengharapan. Tunjukkan pada saya bagaimana saya dapat membuat perbedaan.
  13. Karena kasih menutupi segala sesuatu dan percaya segala sesuatu: Bantu saya untuk menjadi tempat perlindungan bagi orang-orang di sekitar saya. Ketika dunia di luar sana menjadi dunia yang keras dan dingin, kiranya hati saya dapat menjadi tempat yang penuh penerimaan dan kehangatan.
  14. Dan terakhir, karena kasih mengharapkan segala sesuatu dan sabar menanggung segala sesuatu: Tolong agar hati saya senantiasa berdetak dengan cinta kepada-Mu dan sesama. AMIN.
  15. Kami berdoa agar Anda akan berusaha untuk menjadikan pernikahan Anda sebagai pernikahan TERBAIK sebagaimana seharusnya, karena kasih Tuhan.

Cara Mengatasi Gejala Emosi Negatif Terhadap Adik

Dominasi emosi negatif dapat memengaruhi watak anak.


Di usia prasekolah, tepatnya usia 2;6-3;6 tahun, umumnya anak mengalami ketidakseimbangan emosi. Ditandai dengan ledakan amarah yang kuat, ketakutan yang hebat, dan iri hati yang tidak masuk akal. Ketidakseimbangan emosi ini akan muncul lagi di usia 5;6-6;6 tahun.

Penyebabnya beragam, di antaranya terlalu lelah karena bermain, tidak tidur siang, dan makan terlalu sedikit. Namun porsi terbesar adalah faktor psikologis, seperti orangtua yang banyak melarang dan terlalu melindungi padahal anak merasa mampu melakukan lebih banyak hal. Selain itu, adanya harapan orangtua agar anak mencapai standar di atas kemampuannya. Hampir serupa, emosi yang meninggi ini juga kerap muncul pada anak-anak yang tak mampu melakukan sesuatu yang dianggap dapat dilakukannya dengan mudah.

Kendati emosi negatif me-rupakan bagian dari perkembangan si prasekolah, namun kehadirannya tak boleh dibiarkan berlarut-larut. Dominasi emosi negatif dapat memengaruhi pandangan hidup anak dan mendorong kepada perkembangan watak yang kurang baik. Antara lain, anak jadi sulit berempati pada orang lain, pemarah, mudah tersinggung, mudah gelisah, merasa kurang aman, pencemburu, dan sebagainya. Tentunya hal ini akan menghambat dirinya dalam menjalin hubungan emosional dengan orang lain. Karena itulah, anak perlu dibantu untuk mengatasi emosi-emosi negatifnya.

AMARAH

Umumnya dikarenakan pertengkaran mengenai permainan, tidak tercapainya keinginan, dan serangan yang hebat dari anak yang lain. Cara pengungkapannya dapat berupa menangis, berteriak, menggertak, menendang, melompat-lompat atau memukul. Ledakan amarah ini umumnya mencapai puncaknya antara usia 2-4 tahun. Setelah itu amarah berlangsung tidak terlampau lama dan berubah menjadi merajuk, cemberut, serta merenung.

Tip & trik mengatasinya:

* Jangan bereaksi berlebihan.

Oangtua harus tetap tenang; hindari berteriak pada anak, bicaralah dengan lembut dan peluklah anak. Bawalah anak ke tempat tenang yang memungkinkannya melepaskan emosi.

* Ajarkan mengusir rasa marah.

Ajak anak menggambar di sebuah kertas apa yang membuatnya kesal atau marah. Kemudian sobek kertas berisi gambar/tulisan tersebut menjadi cabikan sekecil mungkin. Ajak ia membuang rasa marah yang disimbolkan dengan aksi merobek kertas tersebut.

* Ajarkan relaksasi.

Ajak anak duduk dengan punggung lurus dan menyandar pada kursi, kemudian tunjukkan bagaimana menghitung perlahan, dari 1 sampai 5. Pada hitungan kedua, jeda sebentar, tarik napas perlahan, lalu lanjutkan menghitung kembali. Ulangi aktivitas tersebut untuk memperoleh energi maksimum, mengurangi rasa marah, dan meningkatkan kontrol.

* Beri pemahaman.

Saat anak kembali normal, berilah pemahaman sesuai usianya bahwa, misal, kemarahan tak boleh dilakukan dengan tindakan fisik atau kata-kata kasar karena akan membuat dia dijauhi teman-temannya.

TAKUT

Rasa takut muncul disebabkan ingatan tentang pengalaman yang kurang menyenangkan. Sumbernya bisa berasal dari cerita, gambar-gambar, acara televisi, atau radio yang memiliki unsur menakutkan. Sama dengan amarah, rasa takut juga mencapai puncaknya antara usia 2-4 tahun. Setelah itu ketakutannya mulai berkurang, sebagian dikarenakan anak sadar bahwa situasi yang tadinya ditakuti ternyata tak menakutkan lagi. Selain juga karena ada tekanan sosial yang menyebabkan anak harus menyembunyikan ketakutannya.

Tip & trik mengatasinya:

* Memahami rasa takut anak.

Bukan hanya anak-anak, orang dewasa pun mengalaminya. Bedanya, anak-anak sering takut pada hal-hal yang sebetulnya tidak ada atau tidak menakutkan, sedangkan orang dewasa biasanya takut pada hal-hal yang memang menakutkan. Pemahaman ini penting bagi anak agar ia tahu bahwa ketakutan itu harus beralasan atau masuk akal.

* Tidak memaksa anak.

Jangan paksa anak untuk segera bisa mengatasi ketakutannya. Beri ia cukup waktu untuk beradaptasi pada situasi/objek yang membuatnya takut. Bersikaplah santai, jangan terlalu cemas.

* Hindari jadi contoh yang salah bagi anak.

Apakah selama ini orang dewasa di sekeliling anak sering menunjukkan reaksi takut terhadap sesuatu di depan anak? Bila ini yang terjadi, segera ubah kebiasaan tersebut karena anak belajar mengekspresikan emosi dari lingkungannya.

* Jangan menertawakan reaksi takut anak.

Saat mengalami ketakutan, anak-anak merasakan ancaman nyata yang perlu segera diatasi.

* Kuatkan rasa percaya diri anak.

Katakan dengan mantap tetapi menenangkan, misal, "Adek tak perlu takut ditinggal sendirian sebentar saja karena Ibu pasti akan kembali." atau "Kamu anak yang berani, Ibu bangga padamu."

CEMBURU

Rasa cemburu muncul bila anak mengira, minat dan perhatian orangtua beralih kepada orang lain di dalam keluarga, biasanya adik yang baru lahir. Cara mengungkapkannya bisa berupa kembali berperilaku seperti anak kecil, semisal mengompol, pura-pura sakit atau menjadi nakal. Perilaku ini bertujuan untuk sekadar menarik perhatian. Umumnya cemburu dimulai sekitar sekitar 2 tahun dan semakin meningkat dengan bertambahnya usia anak.

Tip & trik mengatasinya:

* Persiapkan si kakak sebelum kehadiran adik.

Jauh sebelum anak kedua lahir, libatkan si calon kakak dalam aktivitas yang berhubungan dengan menyambut kehadiran adik barunya. Misal, mengajaknya ke dokter untuk memeriksakan kehamilan ibu, membeli perlengkapan bayi dan mengatur kamar tidur bayi. Ceritakan pada anak tentang senangnya mendapat adik baru karena anak akan punya teman bermain di rumah.

* Hindari membandingkan.

Kompetisi sering dilakukan orangtua untuk memotivasi anak-anak mereka. Akan tetapi dengan memuji salah satu anak, anak lainnya akan cemburu dan merasa orang tua tak sayang lagi padanya.

* Tumbuhkan keunikan anak.

Setiap anak adalah unik. Kenali bakatnya dan kembangkan sesuai potensi dan minatnya. Ini akan meningkatkan rasa percaya dirinya.

* Buatlah batasan yang jelas.

Ajarkan saling menghargai, tidak saling mengejek atau meminjam barang tanpa izin pemiliknya.

* Dengarkan perasaan anak.

Ini penting untuk mengetahui apa sesungguhnya yang menjadi penyebab pertengkaran.

* Tidak memihak.

Biarkan anak-anak menyelesaikan sendiri pertengkaran mereka. Orangtua hanya perlu memfasilitasi komunikasi antarkeduanya. Tetapi bila pertengkaran membahayakan salah satu pihak atau keduanya baik secara fisik maupun perasaan, orangtua harus turun tangan.

* Hindari memupuk kebiasaan mengadu.

Bila salah satu anak mengadu pada orangtua tentang perilaku kakak atau adiknya, sebaiknya orangtua mengatakan pada anak untuk menyelesaikan sendiri masalahnya. Ini perlu dilakukan agar kebiasaannya mengadu tak berkembang.

* Beri pujian untuk perilaku kooperatif.

Saat anak-anak menunjukkan perilaku kooperatif, berilah mereka penghargaan atau pujian, agar anak mengerti bahwa perilaku inilah yang diharapkan darinya.

IRI HATI

Biasanya iri hati disebabkan anak tidak memiliki kemampuan atau barang seperti yang dimiliki anak lain. Iri hati dapat diungkapkan dalam berbagai cara, namun yang paling umum adalah keinginan untuk memiliki barang seperti barang milik anak lain atau dengan mengambil benda-benda yang menimbulkan iri hati. Anak usia 3,5 tahun biasanya mulai memahami persaingan. Setiap hari mereka menemukan ukuran-ukuran baru untuk diri mereka. Anak-anak usia ini selalu mengukur dirinya terhadap anak-anak lain sehingga terkadang mereka merasa iri bila ada anak yang dianggap "lebih".

Tip & trik mengatasinya:

* Beri pengertian pada anak.

Beri pengertian pada anak bahwa masing-masing keluarga punya kebutuhan berbeda. Berilah penjelasan sederhana sesuai tingkat pemahamannya, umpama, "Saat ini Ibu tidak mungkin membelikan Kakak mainan karena Ibu harus membeli obat untuk adik."

* Lakukan negosiasi.

Bila anak memaksa ingin membeli mainan seperti milik temannya, dan orangtua tidak ingin mengabulkan permintaannya, cobalah tawarkan kegiatan lain yang disukai anak, semisal membuat kue kesukaan anak atau naik sepeda bersama.

* Kuatkan rasa percaya diri anak.

Tunjukkan kelebihan-kelebihannya, pengalaman suksesnya dan yakinkan bahwa dia akan berhasil asal dia mau rajin belajar dan berlatih.

* Latih anak belajar menunda kepuasan.

Tidak semua keinginan anak harus dipenuhi. Anak harus mengerti bahwa untuk mendapatkan sesuatu itu tidak mudah, butuh kesabaran dan waktu, sehingga ketika dia mendapatkan apa yang diinginkannya dia akan lebih menghargainya.

* Ajarkan bertanggung jawab.

Bila anak mengambil barang milik anak lain, beritahu bahwa perbuatannya itu tidak baik, minta anak untuk mengembalikan barang tersebut dan minta maaf pada temannya. Jika anak merasa malu, dampingilah.

* Beri pujian.

Pujilah setiap kali anak berhasil menahan diri, mau mengerti kondisi orangtua dan tidak memaksa membeli mainan seperti milik temannya.

BERAGAM FAKTOR YANG IKUT MEMENGARUHI KEMUNCULAN EMOSI NEGATIF

* Jenis kelamin.

Ada anggapan, pengungkapan emosi dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Misal, amarah lebih pantas dilakukan oleh anak laki-laki. Sedangkan takut, cemburu, dianggap lebih tepat untuk anak perempuan. Karena, umumnya sejak kecil anak sudah dikenalkan pada perbedaan jenis kelamin dan peran antara laki-laki dan perempuan. Cara orangtua mengembangkan identitas gender anak sangat dipengaruhi oleh stereotip yang berkembang di masyarakat. Sifat-sifat tertentu misalnya pemarah, tidak mau diam, jahil biasanya lebih dimaklumi bila dilakukan anak laki-laki. Sedangkan anak perempuan mudah menangis, takut dan suka diperhatikan. Pola asuh yang berbeda, pembagian tugas di rumah sampai pada pemilihan jenis mainan "hanya untuk anak laki-laki" dan "hanya untuk perempuan" sering dilakukan orang tua untuk menguatkan identitas gender anak.

* Jumlah anggota keluarga.

Besarnya jumlah anggota keluarga sering memengaruhi emosi pada anak. Contoh, cemburu lebih umum terjadi pada keluarga kecil dengan 2 atau 3 anak daripada dalam keluarga besar dimana tak ada anak yang menerima perhatian lebih besar dari orangtuanya.

Sementara iri hati lebih umum dalam keluarga besar daripada keluarga kecil. Sebab, makin besar keluarga makin sedikit barang yang dipunyai anak sehingga kemungkinan untuk iri hati lebih kecil. Cemburu pada anak sulung lebih sering dan lebih "kejam" daripada rasa cemburu pada adik-adiknya. Karena, sebelum kelahiran sang adik, anak sulung biasanya menerima limpahan kasih sayang dan perhatian penuh dari orangtuanya. Sebagian besar orangtua cenderung bersikap protektif dan menuruti keinginan anak sesuai kemampuannya. Hal ini menguatkan ego si sulung, sehingga kehadiran adik merupakan ancaman baginya. Bila tak dipersiapkan dengan baik, anak sulung akan merasa diabaikan, tak diperhatikan dan tak disayangi lagi oleh orangtua sehingga dia mungkin saja melampiaskan kecemburuannya pada adik bayinya.

* Lingkungan sosial.

Yang dimaksud dengan lingkungan sosial adalah lingkungan rumah. Misal, ledakan amarah lebih banyak timbul di rumah yang memiliki lebih banyak saudara daripada anak tunggal. Alasannya, bagi orangtua yang memiliki anak lebih dari satu, mudah sekali terjadi pertengkaran antara kakak adik. Bisa jadi ini akibat persaingan, rasa bosan atau mencari perhatian orang- tua. Persaingan antarsaudara (sibling rivalry) merupakan salah satu alasan terkuat anak-anak bertengkar dan marah. Persaingan ini memang tak dapat dihindari, mengingat masing-masing anak ingin diperlakukan spesial oleh orangtuanya. Walaupun persaingan antarsaudara lumrah terjadi, namun tetap harus ditangani dengan baik. Mengingat saudara adalah teman pertama yang dimiliki anak dimana anak belajar berbagi, mencintai dan bekerja sama.

Jenis disiplin yang diterapkan juga memengaruhi. Anak dengan didikan disiplin otoriter, umumnya smengungkapkan emosi negatif dengan amarah, karena anak belajar dari orang tua dan orang dewasa lainnya di rumah. Bagaimana cara orangtua berinteraksi dengan orang lain di rumah akan ditiru oleh anak. Orangtua yang menerapkan disiplin otoriter biasanya tak memberikan kebebasan yang leluasa pada anak untuk bereksplorasi. Bila anak berperilaku buruk atau tidak sesuai dengan harapan orangtua, ia akan dimarahi atau dihukum. Anak tak terbiasa mengomunikasikan perasaan, harapan dan keinginannya secara baik, sehingga bila dia menghadapi kekecewaan atau kekesalan akan bereaksi dengan amarah.

Sebuah Pelukan Yang Menyembuhkan

  1. Pelukan, sebuah hal kecil yang dapat Anda lakukan bagi pasangan Anda namun dapat membawa dampak yang besar bagi hubungan pernikahan Anda. Banyak studi yang membuktikan hal ini. Sentuhan manusia bisa menyembuhkan dan meningkatkan harapan hidup seseorang. Sentuhan ini sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Berapa banyak dari kita yang merasa lebih mudah untuk mengumbar kemarahan dan emosi ketika sedang ada konflik dengan pasangan namun terasa sangat sulit untuk memberikan sentuhan kecil menyatakan kasih sayang? Percayalah, pasangan Anda membutuhkan sentuhan kasih sayang Anda setiap hari dibandingkan berjuta kata yang Anda ungkapkan baginya.
Apalagi ketika pasangan Anda sedang berada d bawah tekanan. Pelukan Anda sangat berarti dibandingkan ribuan tindakan lain yang dapat Anda berikan baginya karena pelukan itu membangkitkan semangat dan membuat pasangan kita merasa bahwa dirinya tidak sendiri. Dan ia percaya kita dapat membantunya menghadapi saat-saat tersulit dalam hidupnya.
Jangan pernah merasa canggung untuk memulainya. Tahukah Anda, seseorang yang sulit untuk memeluk orang lain, biasanya dialah yang paling membutuhkan sebuah pelukan? Percayalah pelukan akan membawa dampak yang luar biasa bagi hubungan Anda. Semakin sering Anda dan pasangan berpelukan, semakin intens hubungan yang akan tercipta di antara Anda berdua.
Mulailah dengan memeluknya ketika suami Anda hendak berangkat ke kantor atau pun sepulangnya dari kantor. Bahkan berpelukanlah sebelum Anda berdua beranjak tidur. Jangan lupa sertakan ‘magic word’ bersamaan dengan pelukan Anda, seperti “I love you”, “Aku sayang kamu”, “Semuanya akan baik-baik saja”, dan lain-lain. Dijamin hasilnya akan lebih dahsyat.
Seperti yang terjadi pada saya beberapa waktu yang lalu. Sebelumnya kami berdua berniat untuk pulang lebih cepat dari kantor karena berencana nonton bersama malam itu. Tapi pekerjaan suami ternyata tidak dapat ditinggal karena ada laporan yang harus diserahkannya esok pagi. Mau tidak mau, rencana kami malam itu pun buyar. Tapi daripada kecewa dan mengumbar emosi kekesalan, saya pun berusaha menikmati malam dengan melakukan apa saja yang saya sukai, termasuk tidur hehehe...
Jarum jam pun terus berputar sampai akhirnya menunjukkan pukul 21.15. Tanda-tanda kepulangan suami tak terlihat sama sekali. Akhirnya saya pun meneleponnya dan menanyakan apakah ia sudah makan malam atau belum. Ternyata, untuk sekedar makan malam pun tak sempat dilakukannya. Suara lelah di telepon hanya membuat hati saya semakin trenyuh dan mulai mempersiapkan makan malam untuknya.
Sampai akhirnya, ia pun pulang ketika waktu telah menunjukkan pukul 23.30. Dengan penuh sukacita karena akhirnya penantian panjang itu berakhir, saya pun langsung berlari menyambutnya di pintu depan. Sambil membantunya membuka pagar dan membawa tasnya, terlihat rona kelelahan yang tergambar jelas di wajahnya. Setelah selesai menutup pagar dan masuk ke dalam rumah, serta-merta saya langsung memeluknya sambil memberikan kecupan kecil di wajahnya. Dan Anda tahu apa yang terjadi? Matanya memancarkan binar yang tak dapat saya gambarkan dengan kata-kata dan rona kelelahan di wajahnya lenyap dalam sekejap. Tak perlu banyak kata, tapi saya tahu ia mencintai saya, demikian juga sebaliknya.
Setelah selesai membersihkan diri dan menghabiskan makan malamnya, kami pun merebahkan diri di tempat tidur sambil ngobrol. Kebaikan kecil yang telah saya tunjukkan ketika ia pulang kantor tadi ternyata benar-benar menghilangkan kelelahan yang dirasakannya sepanjang hari. Karena obrolan kami tanpa terasa berlanjut sampai jam 1 pagi. Mungkin saya tidak mendapatkan film bagus yang berniat kami tonton bersama tapi saya mendapatkan keintiman emosional yang benar-benar kami rasakan satu sama lain.
Siapa bilang sebuah pelukan tidak membawa perubahan apa-apa? Karena hasilnya pasti akan berbeda kalau saya memilih untuk marah dan kecewa karena janji menghabiskan malam bersama yang harus dibatalkan hanya karena alasan pekerjaan. Jadi, peluklah pasangan Anda setiap hari dan lihatlah perbedaannya dalam hubungan pernikahan Anda. Sudahkan Anda memeluk pasangan Anda hari ini?

Pentingnya Kehadiran Ayah Bagi Anak

  1. Saya tidak memiliki banyak pengetahuan untuk memberikan saran kepada pria agar menjadi ayah yang baik. Namun, sebagai ‘anak ayah’, saya melihat sebuah teladan yang luar biasa dari seorang ayah. Saya memiliki seorang ayah yang menakjubkan. Dia adalah ayah terbaik. Mencoba untuk menyimpulkan apa yang membuatnya menjadi begitu luar biasa tidaklah mudah. Ia lucu dan suka tertawa. Ia penuh dengan nasehat, dan sebagian besar dari nasehat itu sangat berguna dalam hidup saya. Dan setelah menikah lebih dari 40 tahun, ia masih membukakan pintu dan memompa gas untuk ibu saya. Semua hal ini adalah luar biasa, namun ketika saya memikirkan kembali masa kecil saya, salah satu hal yang membedakan ayah saya dengan ayah lainnya adalah ini...

     

Ayah selalu hadir.
Dalam zaman ketidakhadiran seorang ayah, para ayah pecundang, dan mereka yang memiliki masalah secara emosional untuk menjadi orangtua, saya dapat melihat bahwa kualitas ayah yang terbesar adalah kehadirannya di rumah.
Ayah saya adalah pria yang sangat teratur. Bahkan sampai hari ini, Anda akan melihat ia bangun di jam yang sama, berangkat kerja dan tiba di rumah pada jam yang sama setiap hari kerja. Banyak hal yang menjadi tugas rutinnya di rumah. Saya tahu hal itu mungkin terdengar membosankan, tapi apa yang dilakukannya itu seperti sebuah kekuatan stabilitasasi bagi saya dan saudara saya. Tanpa kata-kata, apa yang ayah lakukan seperti suara yang bergema dalam hidup kami, “Kalian bisa mengandalkan saya.”
Ketika saya masih kecil dan ia baru pulang sehabis bekerja, saya akan bergegas berlari ke pintu untuk menyambutnya. Setelah memeluk saya, ia selalu memastikan untuk memberikan sebuah ciuman hangat kepada ibu saya. Ibu kemudian akan bertanya kepadanya bagaimana hari yang telah dilaluinya dan memberitahukan bahwa makan malam akan siap sekitar pukul 5.30. Pada saat itu, saya tidak menyadari bahwa apa yang terjadi setiap hari itu menjadi sebuah cetakan dalam hati saya akan gambaran pernikahan yang sehat itu seperti apa.
Ayah selalu menjadi dirinya sendiri dan tidak pernah berusaha menjadi orang lain. Dan itu membuat kami mengasihinya sebagai seorang ayah dan menghormati dirinya bahkan lebih dari hanya sekedar seorang pria.
Ayah mengajari kami cara naik sepeda dan juga mengendarai mobil kami sendiri. Ia mendaratkan tepukan di punggung kami dan berkata, “Semua hal ini pasti akan berlalu” setiap kali kami melewati masa-masa sulit. Dia bersukacita bersama kami sebagai seorang ayah ketika kami menikah dan tetap menjaga komitmen pernikahannya bersama ibu. Ayah selalu hadir baik secara emosional, fisik dan mental sejak kami dilahirkan.
Jadi jika saya memiliki saran untuk para pria agar menjadi ayah yang baik, atau mungkin baru menjadi ayah atau bahkan sedang menanti kesempatan lain untuk menjadi seorang ayah, saya pikir semua anak ayah di seluruh dunia akan menyetujui hal ini. Hadirlah dalam kehidupan anak-anak Anda. Tunjukkan diri Anda. Dan mungkin Anda akan melihat bahwa menjadi diri sendiri adalah semua yang  anak Anda benar-benar butuhkan dari ayahnya.

Cara Mudah Membuat Bayi Tertawa

* Bersin Berlebihan. Berpura-puralah bersin yang tidak kunjung berhenti, dengan tarikan konyol yang membuatnya penasara, “ha-ha-ha…ccccyyyuuu!”

* Menjatuhkan Tumpukan. Tumpuklah beberapa mainan atau balok menjadi menara yang cukup tinggi. tunggu hingga bayi focus melihat tumpukkan ini, lalu jentikkan jari pada mainan teratas hingga tumpukan menjadi rubuh. Sangat baik, jika tumpukan rubuh sedikit demi sedikit.

* Kaki Bau. Cium kaki bayi Anda, lalu buat ekspresi bau sekonyol mungkin dan katakana “ih,kakinya bau!”

* Menemukan. Letakkan biscuit atau mainan favorit bayi Anda kedalam kotak, yang kemudian dimasukkan kedalam kotak lagi,dst. Lalu bawa ke depan bayi Anda, buka satu per satu kotak tsb, hingga Anda menemukan benda yang disimpan, lalu berteriaklah dengan gembira : “aha, ini kuenya…!”

* Bola Berguling. Dudukkan bayi di kereta atau kursi bayi di depan jejeran anak tangga. Jatuhkan bola karet dari anak tangga yang lebih tinggi menuju anak tangga yang lebih rendah ke arahnya. Semakin tinggi Anda berdiri, semakin keras tawanya.

* Pancuran Air. Melihat air yang keluar dari kran akan membuat bayi sangat bahagia. Terutama jika menggunakan kepala pancuran (shower) yang banyak lubangnya.

* Saya akan Menangkapmu! Biarkan bayi merangkak atau berguling terlebih dahulu, lalu Anda bersuara dengan suara auman yang menggoda “saya akan menangkapmu,rrr…” Raih kakinya dan tarik perlahan mendekat kea rah Anda. Biasanya bayi akan berusaha untuk merangkak atau berguling pergi lagi, hingga membuat ia merasa senang.

* Meniup. Peragakan gerakan meniup yang dilebih-lebih kepada bayi. Misalnya meniup potongan kertas, membuat gelembung air dalam gelas dengan sedotan, meniup balon dll. Semakin konyol ekspresi meniup Anda, akan semakin keras tertawanya.

* Ular-ularan. Kreatiflah dengan seutas tali atau selendang. Buat gerakan ‘ombak’ di lantai dengan cara menggoyang-goyangkannya seakan itu adalah gerakan ular yang sedang melata. Variasikan gelombang gerakkan menjadi besar dan kecil. Umumnya, setelah ekspresi terheran-heran yang muncul di wajahnya, bayi akan segera tertawa geli.